Gallery Cosplay
Cosplay
Today Cosplay
Cosplay

Saturday, March 26, 2011

Anton Diva, transgender yang menjadi seorang Diva


Seorang laki-laki yang bisa menirukan suara wanita itu biasa. Tetapi kalau kemudian sampai bisa bernyanyi layaknya seorang diva, tentu saja ini sangat luar biasa. Di Indonesia, dulu sekitar tahun 1998, pada sebuah pagelaran wayang kulit di Jakarta, saya pernah melihat seorang pria yang bisa menyanyikan lagu jawa layaknya seorang sinden, dengan suaranya yang halus,lembut dan cengkok yang sempurna, tetapi ketika hendak menyanyikan nada tinggi, maka suara sengau laki-lakinya nyaris keluar. Laki-laki itu bernama Sunarto, dikalangan peminat wayang kulit, namanya cukup dikenal.
Suatu hari, seorang teman berkebangsaan Philipine menyarankan saya untuk melihat Anton DIva di youtube. Pada mulanya saya tidak begitu mengerti mengapa teman saya yang sangat menyukai segala jenis musik itu agak setengah memaksa saya untuk melihatnya. Barangkali karena dia tahu bahwa saya juga menyukai beberapa penyanyi dari Philipine seperti Regine, Jaya, Sarah geronimo atau bahkan Christian Bautista yang sedang ngetop di Indonesia sekarang. - Just try to listen- begitu kata dia dengan serius.
Beberapa hari kemudian saya mencoba mengetik nama tersebut di kolom search youtube. Hanya dalam hitungan detik, puluhan video dengan judul Anton Diva dengan gambar perempuan cantik, berkulit putih, bermata sedikit sipit, hidung lumayan mancung, pokoknya khas perempuan Philipine terpampang di layar komputer ( seperti gambar di bawah ). Saya segera memutar salah satu video di mana dia menyanyikan lagu berjudul ’shine’. Terdengar suara yang halus, merdu, dan mendayu. Bahkan ketika dia bisa mencapai note yang tinggi, terdengar applaus panjang dari para penonton.
Sampai di situ saya masih hanya sekedar menyukainya. Karena menurut saya, untuk ukuran seorang penyanyi yang berani menyantumkan label DIVA di belakang namanya, maka menyanyikan lagu dengan cara seperti masih saya anggap biasa saja, belum spesial. Karena di Indonesiapun banyak sekali penyanyi wanita yang mempunyai kualitas suara seperti dia, atau bahkan mungkin lebih, tanpa harus memakai embel-embel DIVa. Jadi, Si Anton Diva yang baru saya kenal beberapa menit yang lalu itu masih tergolong biasa saja. Tapi tunggu dulu !
Begitu lagu selesai, saya iseng membaca komentar-komentar yang ada di bawahnya. Dan amboiii..mata saya terbelalak tidak percaya. Dari beberapa komentar itu saya menjadi tahu kalau si Anton Diva itu sebenarnya seorang laki-laki. Saya melongo ( tetapi tidak sampai ngiler dua belas mangkok ), secepat kilat saya putar lagi video tadi dan saya kembali geleng-geleng kepala karena masih saja tidak percaya. Dari wajah, rambut, bentuk tubuh, cara dia berjalan, mengayun tangan sampai dengan cara dia melirik, he is totally a woman !
Rasa penasaran yang menggebu membuat saya mencoba memutar video-video yang lain. Termasuk sebuah video ketika dia manggung di Singapura. Di video tersebut saya baru percaya kalau si anton ini memang seorang transgender. Di atas panggung, ketika semua penonton tengah terpukau dengan lengkingan suaranya, tiba-tiba dia merubah suaranya menjadi lelaki tulen, berat dan dalam. Kontan seluruh penonton tertawa terpingkal-pingkal, pun saya, tertawa getir.
Esok harinya, dengan sangat penasaran saya segera bertanya ke Mbah Google, dari sana saya mendapat sedikit jawaban dari www.manilablossoms.com., sebuah wawancara pendek dengan sang diva itu membuat saya semakin kagum dengannya. Berawal dari mimpinya untuk menjadi seorang penyanyi, maka Anton mulai melatih pita suaranya agar bisa bernyanyi seperti wanita. Ia lalu mecoba merekam suaranya dan di upload di youtube. Tidak berhenti di sana, dia pun mati-matian menjadi Regine impersonator, sehingga ia  mendapat gelar yang sama, The Songbird ! Sukses meniru-niru orang terkenal, maka kini Anton mulai membangun brand imagenya sendiri. Selain tampil rutin  di Laffline Comedy Bar dan Puchline, Anton Diva pun  kemudian berhasil membuat dua album, yaitu ‘CD Life dan We Could Have it All yang jika anda dengarkan maka anda tidak akan pernah mengira bahwa he was born as a man.

(kompasiana )

Visitor